Erie sudewo dalam buku Character Building menyebutkan bahwa karakter merupakan sejumlah sifat yang baik yang tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari seseorang. Apabila sifat tersebut tidak dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari, maka sifat tersebut tidak bisa disebut sebagai karakter seseorang. Di dalam buku tersebut, erie sudewo memisahkan antara karakter dengan tabiat, dimana tabiat merupakan kebalikan dari karakter itu sendiri. Tabiat didefinisikan sebagai sifat-sifat buruk yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter merupakan hasil dari pembentukan melalui pengalaman empiris yang dirasakan oleh masing-masing individu. Di dalam buku stephen covey yang berjudul 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif, telah diklasifikasikan faktor-faktor yang mendukung pembentukan karakter individu menjadi tiga, yaitu:
- Determinisme genetis
Dimana terdapat beberapa karakter yang berasal dari keturunan atau gen. Ini menunjukkan alasan adanya kemiripan antara anak dan orang tua dalam sebuah keluarga.
- Determinisme psikis
karakter dapat terbentuk atas beban-beban psikis yang dimiliki oleh seseorang. Misalnya seorang yang banyak tertekan akan menjadi pemarah atau semacamnya.
- Determinisme lingkungan
lingkungan merupakan aspek utama dalam sosialisasi nilai-nilai kepada setiap individu, sehingga akan dapat mempengaruhi karakternya pula. Misalnya biasanya anak yang dibesarkan dalam lingkungan pemabuk maka akan memiliki karakter yang suka mabuk juga.
Dari keseluruhan tersebut, pada intinya faktor utama yang mempengaruhi pembentukan karakter individu selain faktor gen adalah faktor pengalaman empiris, baik pengalaman fisik dengan lingkungannya ataupun pengalaman dalam mental dan psikis. Oleh karena itulah program Sp2km diselenggarakan untuk membentuk karakter mahasiswa melalui pengalaman-pengalaman empiris yang didapatkannya dalam program tersebut.
Related Articles
No user responded in this post
Leave A Reply